Sabtu, 29 September 2012

4.3. Control Phase

4.3  Control Phase

Tahap pengendalian produksi atau control phase ini secara garis besarnya terdapat dari dua modul kontrol yaitu progress reporting / laporan kemajuan dan tindakan perbaikan / corrective action.
    1.   PROGRESS REPORTING
Dalam progress reporting, data terkait pekerjaan dikumpulkan. Juga, hal ini juga membantu untuk membuat perbandingan kinerja pada saat itu. Dataidata yang terkait dengan : material reject, variasi proses, breakdown mesin, efisiensi operator, ketidakhadiran operator, umur tools, dll, dikumpulkan dan dianalisis untuk tujuan pelaporan kemajuan. Data ini digunakan untuk melakukan analisis varians, yang akan membantu kita untuk mengidentifikasi daerah-daerah kritis yang layak mendapatkan perhatian segera untuk tindakan korektif.

    2.   CORRECTIVE ACTION

Tugas yang terutama di bawah tindakan korektif adalah membuat suatu ketentuan sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tak terduga.
Contoh tindakan korektif : membuat jadwal yang
fleksibel, modifikasi jadwal, modifikasi kapasitas, membuat keputusan, mempercepat pekerjaan, pre-planning, dan sebagainya.
Karena alasan tak terduga seperti, breakdown mesin, absensi tenaga kerja, reject terlalu banyak karena kualitas jelek dll, hal itu tidak memungkinkan untuk mewujudkan jadwal sesuai rencana.
Dalam kondisi seperti itu, lebih baik untuk me-reschedule seluruh produk sehingga kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi demi kesinambungan produksi lebih lanjut.
Dalam situasi seperti itu, maka p
ilihan-pilihan dalam correction action harus dikaji ulang untuk memilih tindakan yang tepat.
Pemercepatan berarti mengambil tindakan jika progress reporting menunjukkan penyimpangan dari target semula yang ditetapkan.
Pre-planning yang menyeluruh menjadi
penting sekali dalam mengambil corrective action untuk mengarahkan kembali rencana yang menyimpang ke alur yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .

Sabtu, 29 September 2012

4.3. Control Phase

4.3  Control Phase

Tahap pengendalian produksi atau control phase ini secara garis besarnya terdapat dari dua modul kontrol yaitu progress reporting / laporan kemajuan dan tindakan perbaikan / corrective action.
    1.   PROGRESS REPORTING
Dalam progress reporting, data terkait pekerjaan dikumpulkan. Juga, hal ini juga membantu untuk membuat perbandingan kinerja pada saat itu. Dataidata yang terkait dengan : material reject, variasi proses, breakdown mesin, efisiensi operator, ketidakhadiran operator, umur tools, dll, dikumpulkan dan dianalisis untuk tujuan pelaporan kemajuan. Data ini digunakan untuk melakukan analisis varians, yang akan membantu kita untuk mengidentifikasi daerah-daerah kritis yang layak mendapatkan perhatian segera untuk tindakan korektif.

    2.   CORRECTIVE ACTION

Tugas yang terutama di bawah tindakan korektif adalah membuat suatu ketentuan sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tak terduga.
Contoh tindakan korektif : membuat jadwal yang
fleksibel, modifikasi jadwal, modifikasi kapasitas, membuat keputusan, mempercepat pekerjaan, pre-planning, dan sebagainya.
Karena alasan tak terduga seperti, breakdown mesin, absensi tenaga kerja, reject terlalu banyak karena kualitas jelek dll, hal itu tidak memungkinkan untuk mewujudkan jadwal sesuai rencana.
Dalam kondisi seperti itu, lebih baik untuk me-reschedule seluruh produk sehingga kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi demi kesinambungan produksi lebih lanjut.
Dalam situasi seperti itu, maka p
ilihan-pilihan dalam correction action harus dikaji ulang untuk memilih tindakan yang tepat.
Pemercepatan berarti mengambil tindakan jika progress reporting menunjukkan penyimpangan dari target semula yang ditetapkan.
Pre-planning yang menyeluruh menjadi
penting sekali dalam mengambil corrective action untuk mengarahkan kembali rencana yang menyimpang ke alur yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .