Rabu, 03 Oktober 2012

8. MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS)

8. MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS)
Master scheduling mengikuti agregat planning. Ini mengungkapkan rencana keseluruhan dalam hal produk akhir atau model prototype yang mendapat prioritas.
Hal ini berguna untuk merencanakan untuk material dan kebutuhan kapasitas yang diperlukan.
Flowchart dari agregat plan dan jadwal induk produksi / master production schedule ditunjukkan pada Gambar. 5.4. 
Interval waktu yang dipakai untuk master productio  shcedule tergantung pada jenis produk, volume, dan lead time dari produk yang dibuat. Biasanya memakai interval waktu mingguan.
Rentang atau periode waktu yang terlingkupi oleh master production schedule juga tergantung pada karakteristik produk dan lead time-nya.
Ada master production schedule yang memiliki periode waktu yang singkat, hanya beberapa minggu dan ada uang periodenya lebih dari satu tahun.
Fungsi MPS
Master Production Schedule (MPS) memberikan detail rincian resmi dari rencana produksi dan menterjemahkan rencana ini menjadi material spesifik dan kapasitas yang diperlukan. Dalam pada itu kemudian dapat dinilai kebutuhan yang terkait dengan tenaga kerja, material dan peralatan bisa dinilai.
Fungsi utama dari MPS adalah:    1.   Menerjemahkan agregat planning menjadi item-item material / spare part spesifik
Agregat planning menentukan tingkat operasi yang seimbang antara market demand dengan material, tenaga kerja dan peralatan perusahaan. Sebuah master schedule menerjemahkan rencana ini dalam jumlah yang spesifik dari suatu produk akhir yang akan diproduksi dalam satu periode waktu tertentu.
    2.   Evaluate alternative schedules / Evaluasi jadwal alternatif
Master schedule disusun secara coba-coba / trial and error. Beberapa model komputer simulasi memungkinkan untuk melalukan evaluasi alternatif-alternatif dari jadwal tersebut.

    3.   Generate material requirement / membuat daftar kebutuhan bahan
Generate material requirement menjadi inputan dasar untuk awal perencanaan kebutuhan bahan (MRP).
    4.   Generate capacity requirements / membuat daftar kapasitas yang diperlukan
Kebutuhan kapasitas secara langsung berasal dari MPS. Master scheduling merupakan prasyarat untuk capacity planning.


    5.   Facilitate information processing / Memfasilitasi pengolahan informasi
Dengan mengontrol beban pada pabrik. Master schedule menentukan kapan pengiriman harus dilakukan. Ini informasi ini harus dikoordinasikan dengan manajemen departemen lainn seperti, pemasaran, keuangan dan personalia.
    6.   Effective utilization of capacity / mengefektifkan pemanfaatan fasilitas
Dengan menspesifik-kan produk akhir item schedule kebutuhan bisa menetapkan pembebanan mesin serta utilisasi bagi mesin dan peralatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .

Rabu, 03 Oktober 2012

8. MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS)

8. MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS)
Master scheduling mengikuti agregat planning. Ini mengungkapkan rencana keseluruhan dalam hal produk akhir atau model prototype yang mendapat prioritas.
Hal ini berguna untuk merencanakan untuk material dan kebutuhan kapasitas yang diperlukan.
Flowchart dari agregat plan dan jadwal induk produksi / master production schedule ditunjukkan pada Gambar. 5.4. 
Interval waktu yang dipakai untuk master productio  shcedule tergantung pada jenis produk, volume, dan lead time dari produk yang dibuat. Biasanya memakai interval waktu mingguan.
Rentang atau periode waktu yang terlingkupi oleh master production schedule juga tergantung pada karakteristik produk dan lead time-nya.
Ada master production schedule yang memiliki periode waktu yang singkat, hanya beberapa minggu dan ada uang periodenya lebih dari satu tahun.
Fungsi MPS
Master Production Schedule (MPS) memberikan detail rincian resmi dari rencana produksi dan menterjemahkan rencana ini menjadi material spesifik dan kapasitas yang diperlukan. Dalam pada itu kemudian dapat dinilai kebutuhan yang terkait dengan tenaga kerja, material dan peralatan bisa dinilai.
Fungsi utama dari MPS adalah:    1.   Menerjemahkan agregat planning menjadi item-item material / spare part spesifik
Agregat planning menentukan tingkat operasi yang seimbang antara market demand dengan material, tenaga kerja dan peralatan perusahaan. Sebuah master schedule menerjemahkan rencana ini dalam jumlah yang spesifik dari suatu produk akhir yang akan diproduksi dalam satu periode waktu tertentu.
    2.   Evaluate alternative schedules / Evaluasi jadwal alternatif
Master schedule disusun secara coba-coba / trial and error. Beberapa model komputer simulasi memungkinkan untuk melalukan evaluasi alternatif-alternatif dari jadwal tersebut.

    3.   Generate material requirement / membuat daftar kebutuhan bahan
Generate material requirement menjadi inputan dasar untuk awal perencanaan kebutuhan bahan (MRP).
    4.   Generate capacity requirements / membuat daftar kapasitas yang diperlukan
Kebutuhan kapasitas secara langsung berasal dari MPS. Master scheduling merupakan prasyarat untuk capacity planning.


    5.   Facilitate information processing / Memfasilitasi pengolahan informasi
Dengan mengontrol beban pada pabrik. Master schedule menentukan kapan pengiriman harus dilakukan. Ini informasi ini harus dikoordinasikan dengan manajemen departemen lainn seperti, pemasaran, keuangan dan personalia.
    6.   Effective utilization of capacity / mengefektifkan pemanfaatan fasilitas
Dengan menspesifik-kan produk akhir item schedule kebutuhan bisa menetapkan pembebanan mesin serta utilisasi bagi mesin dan peralatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .