Rabu, 03 Oktober 2012

9. MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

9. MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MRP merujuk pada perhitungan dasar yang dipakai untuk menentukan komponen yang diperlukan dari suatu produk akhir. Hal ini juga mengacu pada sebuah sistem informasi yang lebih luas yang menggunakan hubungan yang saling tergantung untuk merencanakan dan mengendalikan operasi manufaktur.
"
Perencanaan kebutuhan bahan atau material requirement planning (MRP) adalah teknik untuk menentukan kuantitas dan pengelolaan waktu untuk mendapatkan item demand, yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi induk / master production schedule."

 9.1.   Objectives of MRP
    1.   Inventory reduction
MRP menentukan berapa banyak komponen yang diperlukan ketika mereka diperlukan untuk memenuhi jadwal induk. Ini membantu untuk pengadaan bahan / komponen selama dan kapanpun diperlukan dan dengan demikian menghindari persediaan ditimbun dengan berlebihan.
    2.   Reduction in the manufacturing and delivery lead times
          (pengurangan waktu tempuh manufacturing dan pengiriman)
MRP mengidentifikasi :
 - material dan jumlah komponen, serta timing-nya saat dibutuhkan, 
 - ketersediaan material dan procurement dan
 - tindakan yang perlu dilakukan
dalam rangka untuk memenuhi tenggat waktu pengiriman. MRP membantu untuk menghindari keterlambatan dalam kegiatan produksi dan prioritas produksi dengan menempatkan tanggal jatuh tempo pada job order.
    3.   Realistic delivery commitments (komitmen pengiriman barang yang realistis)
Dengan menggunakan MRP, produksi dapat memberikan informasi kepada pihak marketing mengenai waktu pengiriman / delivery time yang realistis bagi calon pelanggan.
    4.   Increased efficiency
MRP menyediakan koordinasi yang erat antara berbagai work station dan oleh karenanya bisa membantu melalui jalur produksi. tercapainya kelancaran aliran material  melalui jalur produksi. tanpa terganggu. Hal ini meningkatkan efisiensi sistem produksi.
9.2. MRP SystemInputan sistem MRP adalah
(1) Jadwal induk produksi / master production schedule,
(2) File status persediaan / stock dan
(3) Bill of material (BOM).
Dengan menggunakan tiga sumber informasi ini, pengolahan MRP secara logika (program komputer) menyediakan tiga jenis informasi (output) untuk setiap komponen produk dari sebuah order yaitu : 

 - kebutuhan material tiap order pesanan tersebut, 
 - penjadwalan penyerahan order dan
 - membuat rencana pembuatan order

    1.   MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS)
MPSmerupakan serangkaian jumlah time phase untuk setiap item produk yang dibuat sendiri oleh perusahaan, dimana MPS ini menunjukkan berapa banyak dan kapan akan diproduksi.
MPS yang awalnya dikembangkan dari pesanan pelanggan atau dari perkiraan demand sebelum sistem MRP mulai bekerja.
MRP sistem apapun yang diminta jadwal induk / master schedule dan yang diterjemahkan MPS menjadi produk akhir, menjadi komponen spesifik tertentu yang diperlukan.
Banyak sistem membuat uji coba simulasi dijalankan untuk menentukan apakah master yang diusulkan bisa memuaskan.
    2.   INVENTORY STATUS FILE
Setiap item persediaan yang direncanakan harus memiliki file status persediaan yang memberikan secara lengkap dan up to date informasi tentang stock on hand, gross requirements, penerimaan terjadwal dan pesanan terencana untuk satu item barang. Hal ini juga meliputi perencanaan informasi seperti ukuran lot, lead timesafety stock level dan scrap yang diijinkan.
    3.   BILL OF MATERIALS (BOM)
BOM mengidentifikasi bagaimana setiap produk akhir yang diproduksi, men-spesifikasikan semua item subkomponen, urutan perakitan / sequence of build up, kuantitas mereka di setiap unit jadi dan work station tempat perakitan.
Informasi ini diperoleh dari dokumen product design, analisis alur kerja / work flow analysis dan informasi manufaktur standar lainnya.

1 komentar:

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .

Rabu, 03 Oktober 2012

9. MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

9. MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MRP merujuk pada perhitungan dasar yang dipakai untuk menentukan komponen yang diperlukan dari suatu produk akhir. Hal ini juga mengacu pada sebuah sistem informasi yang lebih luas yang menggunakan hubungan yang saling tergantung untuk merencanakan dan mengendalikan operasi manufaktur.
"
Perencanaan kebutuhan bahan atau material requirement planning (MRP) adalah teknik untuk menentukan kuantitas dan pengelolaan waktu untuk mendapatkan item demand, yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi induk / master production schedule."

 9.1.   Objectives of MRP
    1.   Inventory reduction
MRP menentukan berapa banyak komponen yang diperlukan ketika mereka diperlukan untuk memenuhi jadwal induk. Ini membantu untuk pengadaan bahan / komponen selama dan kapanpun diperlukan dan dengan demikian menghindari persediaan ditimbun dengan berlebihan.
    2.   Reduction in the manufacturing and delivery lead times
          (pengurangan waktu tempuh manufacturing dan pengiriman)
MRP mengidentifikasi :
 - material dan jumlah komponen, serta timing-nya saat dibutuhkan, 
 - ketersediaan material dan procurement dan
 - tindakan yang perlu dilakukan
dalam rangka untuk memenuhi tenggat waktu pengiriman. MRP membantu untuk menghindari keterlambatan dalam kegiatan produksi dan prioritas produksi dengan menempatkan tanggal jatuh tempo pada job order.
    3.   Realistic delivery commitments (komitmen pengiriman barang yang realistis)
Dengan menggunakan MRP, produksi dapat memberikan informasi kepada pihak marketing mengenai waktu pengiriman / delivery time yang realistis bagi calon pelanggan.
    4.   Increased efficiency
MRP menyediakan koordinasi yang erat antara berbagai work station dan oleh karenanya bisa membantu melalui jalur produksi. tercapainya kelancaran aliran material  melalui jalur produksi. tanpa terganggu. Hal ini meningkatkan efisiensi sistem produksi.
9.2. MRP SystemInputan sistem MRP adalah
(1) Jadwal induk produksi / master production schedule,
(2) File status persediaan / stock dan
(3) Bill of material (BOM).
Dengan menggunakan tiga sumber informasi ini, pengolahan MRP secara logika (program komputer) menyediakan tiga jenis informasi (output) untuk setiap komponen produk dari sebuah order yaitu : 

 - kebutuhan material tiap order pesanan tersebut, 
 - penjadwalan penyerahan order dan
 - membuat rencana pembuatan order

    1.   MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS)
MPSmerupakan serangkaian jumlah time phase untuk setiap item produk yang dibuat sendiri oleh perusahaan, dimana MPS ini menunjukkan berapa banyak dan kapan akan diproduksi.
MPS yang awalnya dikembangkan dari pesanan pelanggan atau dari perkiraan demand sebelum sistem MRP mulai bekerja.
MRP sistem apapun yang diminta jadwal induk / master schedule dan yang diterjemahkan MPS menjadi produk akhir, menjadi komponen spesifik tertentu yang diperlukan.
Banyak sistem membuat uji coba simulasi dijalankan untuk menentukan apakah master yang diusulkan bisa memuaskan.
    2.   INVENTORY STATUS FILE
Setiap item persediaan yang direncanakan harus memiliki file status persediaan yang memberikan secara lengkap dan up to date informasi tentang stock on hand, gross requirements, penerimaan terjadwal dan pesanan terencana untuk satu item barang. Hal ini juga meliputi perencanaan informasi seperti ukuran lot, lead timesafety stock level dan scrap yang diijinkan.
    3.   BILL OF MATERIALS (BOM)
BOM mengidentifikasi bagaimana setiap produk akhir yang diproduksi, men-spesifikasikan semua item subkomponen, urutan perakitan / sequence of build up, kuantitas mereka di setiap unit jadi dan work station tempat perakitan.
Informasi ini diperoleh dari dokumen product design, analisis alur kerja / work flow analysis dan informasi manufaktur standar lainnya.

1 komentar:

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .