Selasa, 02 Oktober 2012

5.1. Parameters for PPC

5.1 Parameters for PPC
Fungsi / tugas PPC dapat dijelaskan dengan parameter berikut:
    1.   Material
Bahan baku, suku cadang dan komponen pembelian haruslah tersedia dalam jumlah yang diperlukan dan pada waktu yang diperlukan untuk memastikan dengan betul awal dan akhir setiap operasi sehingga produksi tetap berjalan kontinyu tanpa terganggu.
Fungsi ini mencakup : men-spesifikasi-kan bahan (kualitas dan kuantitas), tanggal pengiriman, reduksi terhadap standar, pengadaan barang dan
keputusan membuat atau membeli.
    2.   Machines and equipment :
Fungsi ini terkait dengan analisis secara rinci tentang fasilitas produksi yang tersedia, perbaikan / down time peralatan, kebijakan prosedur dan jadwal pemeliharaan. terkait dengan penghematan jig dan fixture, serta ketersediaan peralatan.
Dengan demikian, tugas meliputi analisis ketersediaan sarana dan membuat mereka dengan minimum down time akibat kerusakan.
    3.   Methods :
Fungsi ini berkaitan dengan analisis alternatif dan pemilihan metode terbaik dengan pertimbangan kendala yang ada.
Mengembangkan spesifikasi untuk proses merupakan aspek penting dari PPC dan penentuan urutan operasi.
    4.   Process planning (Routing) :
Fungsi ini berkaitan dengan pemilihan jalur atau rute material yang harus diikuti, hinggamaterial berubah menjadi produk jadi. Tugas-tugasnya adalah meliputi :
(a) Penelusuran / fixation jalur perjalanan dengan mempertimbangkan tata letak.
(b) Memecah / mem-break down operasi untuk mendefinisikan setiap operasi dengan detail.
(c) Menentukan set up waktu dan waktu proses / process time untuk setiap operasi.
    5.   Estimating :
Setelah keseluruhan metode dan urutan operasi sudah fixed dan process sheet untuk setiap operasi memungkinkan untuk dibuat, maka waktu operasi / operation time mulai di- estimasi-kan.
Fungsi ini dilakukan dengan menggunakan analisis
operasi yang ekstensif bersama dengan pemilihan method (lihat point 3 di atas) dan routing serta waktu standar untuk operasi ditetapkan dengan menggunakan teknik pengukuran kerja / work measurement.
    6.   Loading and scheduling :
Penjadwalan berkaitan dengan persiapan pembebanan mesin dan fiksasi dari tanggal mulai hingga tanggal penyelesaian untuk setiap operasi.
Mesin harus dimuati sesuai dengan kemampuannya melakukan tugas yang diberikan dan harus sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan demikian tugas loading & scheduling meliputi:
(a) Loading / memuati mesin sesuai kemampuan dan kapasitas.
(b) Menentukan awal dan waktu penyelesaian untuk setiap operasi.
(c) Ber-koordinasi dengan departemen penjualan mengenai jadwal pengiriman.
    7.   Dispatching :
Ini adalah tahap eksekusi perencanaan. Ini adalah proses setting kegiatan produksi untuk bergerak dengan melalui order dan instruksi.
Ini wewenang awal  produksi dengan mengeluarkan material, komponen, peralatan / tools, perlengkapan dan lembar instruksi / instruktion sheet  kepada operator. Aktivitas ini meliputi :
(a) Untuk menetapkan pekerjaan yang pasti untuk mesin yang pasti, work station dan
      operator-nya.
(b) Untuk mengeluarkan material yang diperlukan dari gudang.
(c) Untuk mengeluarkan jig, fixture dan memastikannya tersedia pada titik
penggunaan yang
      tepat.
(d) Mengeluarkan perintah kerja / work order yang diperlukan, time ticket, dll, untuk 
      mengotorisasi secara tepat mulai tepat waktu operasi.
(e) Untuk merekam waktu mulai dan waktu selesainya setiap pekerjaan pada setiap mesin dan
     atau oleh setiap operator.
    8.   Expediting :
Ini adalah alat kontrol yang membuat pengamatan dari dekat tentang kemajuan pekerjaan. Ini adalah langkah logis setelah pengiriman yang disebut 'follow-up' (tindak lanjut).
Ini koordinasi yang ekstensif untuk melaksanakan production plan / rencana produksi. Kemajuan fungsi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni :
 - tindak lanjut dari material,
 - tindak lanjut dari work in process / barang dalam proses 
 - dan tindak lanjut dari assembling / perakitan.
Tugas meliputi:
(a) Identifikasi bottleneck / hambatan dan penundaan dan gangguan karena yang jadwal
     produksi dapat terhambat.
(b) Untuk menyusun rencana aksi (langkah antisipasi) untuk mengoreksi kesalahan.
(c) Untuk melihat bahwa tingkat laju produksi sesuai dengan jadwal.
    9.   Inspection :
Ini adalah alat kontrol utama. Meskipun aspek pengendalian kualitas adalah fungsi yang terpisah, ini adalah sangat penting untuk PPC baik untuk eksekusi rencana saat tersebut maupun untuk ruang lingkup perencanaan masa depan.
Hal ini sebagai dasar untuk mengetahui keterbatasan berbagai hal : metode, proses, dll, yang sangat berguna untuk tahap evaluasi.
  10.  Evaluation :
Tahap ini, meskipun diabaikan adalah penting untuk peningkatan efisiensi produktivitas. Sebuah analisis menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengendalian produksi / produk planning and control membantu untuk mengidentifikasi titik-titik lemah dan tindakan korektif sehubungan dengan pre-planning dan planning akan dipengaruhi oleh umpan balik. Keberhasilan langkah ini tergantung pada pengumpulan komunikasi, data dan informasi dan analisis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .

Selasa, 02 Oktober 2012

5.1. Parameters for PPC

5.1 Parameters for PPC
Fungsi / tugas PPC dapat dijelaskan dengan parameter berikut:
    1.   Material
Bahan baku, suku cadang dan komponen pembelian haruslah tersedia dalam jumlah yang diperlukan dan pada waktu yang diperlukan untuk memastikan dengan betul awal dan akhir setiap operasi sehingga produksi tetap berjalan kontinyu tanpa terganggu.
Fungsi ini mencakup : men-spesifikasi-kan bahan (kualitas dan kuantitas), tanggal pengiriman, reduksi terhadap standar, pengadaan barang dan
keputusan membuat atau membeli.
    2.   Machines and equipment :
Fungsi ini terkait dengan analisis secara rinci tentang fasilitas produksi yang tersedia, perbaikan / down time peralatan, kebijakan prosedur dan jadwal pemeliharaan. terkait dengan penghematan jig dan fixture, serta ketersediaan peralatan.
Dengan demikian, tugas meliputi analisis ketersediaan sarana dan membuat mereka dengan minimum down time akibat kerusakan.
    3.   Methods :
Fungsi ini berkaitan dengan analisis alternatif dan pemilihan metode terbaik dengan pertimbangan kendala yang ada.
Mengembangkan spesifikasi untuk proses merupakan aspek penting dari PPC dan penentuan urutan operasi.
    4.   Process planning (Routing) :
Fungsi ini berkaitan dengan pemilihan jalur atau rute material yang harus diikuti, hinggamaterial berubah menjadi produk jadi. Tugas-tugasnya adalah meliputi :
(a) Penelusuran / fixation jalur perjalanan dengan mempertimbangkan tata letak.
(b) Memecah / mem-break down operasi untuk mendefinisikan setiap operasi dengan detail.
(c) Menentukan set up waktu dan waktu proses / process time untuk setiap operasi.
    5.   Estimating :
Setelah keseluruhan metode dan urutan operasi sudah fixed dan process sheet untuk setiap operasi memungkinkan untuk dibuat, maka waktu operasi / operation time mulai di- estimasi-kan.
Fungsi ini dilakukan dengan menggunakan analisis
operasi yang ekstensif bersama dengan pemilihan method (lihat point 3 di atas) dan routing serta waktu standar untuk operasi ditetapkan dengan menggunakan teknik pengukuran kerja / work measurement.
    6.   Loading and scheduling :
Penjadwalan berkaitan dengan persiapan pembebanan mesin dan fiksasi dari tanggal mulai hingga tanggal penyelesaian untuk setiap operasi.
Mesin harus dimuati sesuai dengan kemampuannya melakukan tugas yang diberikan dan harus sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan demikian tugas loading & scheduling meliputi:
(a) Loading / memuati mesin sesuai kemampuan dan kapasitas.
(b) Menentukan awal dan waktu penyelesaian untuk setiap operasi.
(c) Ber-koordinasi dengan departemen penjualan mengenai jadwal pengiriman.
    7.   Dispatching :
Ini adalah tahap eksekusi perencanaan. Ini adalah proses setting kegiatan produksi untuk bergerak dengan melalui order dan instruksi.
Ini wewenang awal  produksi dengan mengeluarkan material, komponen, peralatan / tools, perlengkapan dan lembar instruksi / instruktion sheet  kepada operator. Aktivitas ini meliputi :
(a) Untuk menetapkan pekerjaan yang pasti untuk mesin yang pasti, work station dan
      operator-nya.
(b) Untuk mengeluarkan material yang diperlukan dari gudang.
(c) Untuk mengeluarkan jig, fixture dan memastikannya tersedia pada titik
penggunaan yang
      tepat.
(d) Mengeluarkan perintah kerja / work order yang diperlukan, time ticket, dll, untuk 
      mengotorisasi secara tepat mulai tepat waktu operasi.
(e) Untuk merekam waktu mulai dan waktu selesainya setiap pekerjaan pada setiap mesin dan
     atau oleh setiap operator.
    8.   Expediting :
Ini adalah alat kontrol yang membuat pengamatan dari dekat tentang kemajuan pekerjaan. Ini adalah langkah logis setelah pengiriman yang disebut 'follow-up' (tindak lanjut).
Ini koordinasi yang ekstensif untuk melaksanakan production plan / rencana produksi. Kemajuan fungsi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni :
 - tindak lanjut dari material,
 - tindak lanjut dari work in process / barang dalam proses 
 - dan tindak lanjut dari assembling / perakitan.
Tugas meliputi:
(a) Identifikasi bottleneck / hambatan dan penundaan dan gangguan karena yang jadwal
     produksi dapat terhambat.
(b) Untuk menyusun rencana aksi (langkah antisipasi) untuk mengoreksi kesalahan.
(c) Untuk melihat bahwa tingkat laju produksi sesuai dengan jadwal.
    9.   Inspection :
Ini adalah alat kontrol utama. Meskipun aspek pengendalian kualitas adalah fungsi yang terpisah, ini adalah sangat penting untuk PPC baik untuk eksekusi rencana saat tersebut maupun untuk ruang lingkup perencanaan masa depan.
Hal ini sebagai dasar untuk mengetahui keterbatasan berbagai hal : metode, proses, dll, yang sangat berguna untuk tahap evaluasi.
  10.  Evaluation :
Tahap ini, meskipun diabaikan adalah penting untuk peningkatan efisiensi produktivitas. Sebuah analisis menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengendalian produksi / produk planning and control membantu untuk mengidentifikasi titik-titik lemah dan tindakan korektif sehubungan dengan pre-planning dan planning akan dipengaruhi oleh umpan balik. Keberhasilan langkah ini tergantung pada pengumpulan komunikasi, data dan informasi dan analisis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .