Kamis, 04 Oktober 2012

10.2. Process of Capacity Planning

10.2. Proses Perencanaan Kapasitas / Process of Capacity Planning
Perencanaan kapasitas berkaitan dengan mendefinisikan kebutuhan kapasitas jangka panjang dan jangka pendek dari suatu perusahaan dan menentukan bagaimana kebutuhan itu akan terpenuhi dengan memuaskan. Keputusan dalam perencanaan kapasitas diambil berdasarkan demand konsumen dan ini digabung dengan sumber daya manusia, material dan keuangan perusahaan.
Kebutuhan kapasitas dapat ditinjau dari dua sudut pandang 
strategi kapasitas jangka panjang dan strategi kapasitas jangka pendek.
    1.   LONG-TERM CAPACITY STRATEGIES
Dalam hal kebutuhan kapasitas dalam jangka panjang, maka akan  lebih sulit untuk menentukan karena demand serta teknologi di masa mendatang tidak dapat dipastikan. Peramalan / forecasting selama lima atau sepuluh tahun ke depan lebih berisiko dan lebih sulit. Bahkan kadang-kadang produk perusahaan saat ini mungkin tidak ada lagi di masa depan. Kebutuhan kapasitas dalam jangka panjang tergantung pada rencana pemasaran, pengembangan produk dan daur hidup produk. 
Perencanaan jangka panjang kapasitas berkaitan dengan cara kita mengakomodasikan perubahan besar yang sangat mempengaruhi keseluruhan produk output dalam jangka panjang pula. 
Tanggung jawab utama manajemen adalah melakukan penilaian terhadap lingkungan pemasaran / marketing environmental dan melaksanakan rencana kapasitas jangka panjang secara sistematis.
Parameter yang mempengaruhi 
keputusan strategi kapasitas dalam jangka panjang.
    1.   Multiple products
Perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk memakai fasilitas yang sama supaya untungnya besar. Pembuatan beberapa produk sekaligus akan mengurangi risiko kegagalan. Memiliki lebih dari satu produk membantu para perencana kapasitas bekerja dengan baik. Karena produk dalam berbagai tahap daur-hidupnya, lebih mudah untuk dijadwalkan supaya mendapatkan utilisasi kapasitas yang maksimal.
    2.   Phasing in capacity
Dalam industri teknologi tinggi, dan industri di mana perkembangan technology  sangat cepat, tingkat ke-usang-an adalah tinggi. Produk harus dibawa ke pasar dengan cepat. Waktu untuk membangun fasilitas akan lama dan tidak ada banyak waktu sedangkan produk harus diperkenalkan ke pasar dengan cepat. Berikut solusinya adalah fase dalam kapasitas secara modular.
Beberapa komitmen dibuat untuk mengumpulkan dana dan para sumberdaya manusia yang diperuntukan bagi fasilitas selama periode 3-5 tahun. 
Ini adalah cara yang efektif untuk memanfaatkan terobosan teknologi.

    3.   Phasing out capacity
Fasilitas produksi yang usang menyebabkan banyak down time bahkan penutupan pabrik. Dampak dari penutupan tidak terbatas hanya pada cost pabrik dan mesin saja namun ada juga dampaknya ke masyarakat. Dengan demikian, pentahapan di sini dilakukan dengan cara humanistik tanpa mempengaruhi masyarakat.
Opsi-opsi pentahapan membuat pengaturan alternatif untuk orang-orang seperti menggeser mereka ke pekerjaan lain atau ke lokasi lain, kompensasi karyawan, dll.
2. SHORT-TERM CAPACITY S TRATEGIES
Para Manajer sering menggunakan perkiraan demand  produk untuk menghitung beban kerja harus ditangani oleh suatu fasilitas dalam jangka waktu yang pendek. Manajer melihat ke depan hingga 12 bulan, untuk mengantisipasi yang kebutuhan output untuk berbagai produk barang dan jasa. Lalu Manajer membandinkan antara kebutuhan dengan kapasitas yang ada dan kemudian mengambil keputusan pada saat diperlukan adjustment terhadap kapasitas.
Untuk jangka waktu pendek sampai satu tahun, kapasitas dasar adalah tetap. Fasilitas utama juga tidak akan berubah. Banyak adjustment dalam jangka pendek dilakukan untuk menaikkan atau menurunkan kapasitas sejauh yang mungkin. Adjustment yang diperlukan tergantung pada proses seperti
 - apakah itu padat modal / capital intensive atau,
 -  padat karya / labour intensif atau,
 - apakah hasil produksi disimpan sebagai persediaan.
Proses padat modal tergantung pada fasilitas fisik, pabrik dan peralatan. Kapasitas jangka pendek dapat disetel dengan mengoperasikan fasilitas ini lebih atau kurang intensif dari biasanya. Dalam proses padat karya jangka pendek kapasitas dapat diubah dengan merumahkan atau mempekerjakan orang atau dengan memberikan lembur untuk pekerja. Strategi untuk mengubah kapasitas juga tergantung pada berapa lama hasil produksi tersebut dapat disimpan sebagai persediaan.
Capital intensive processes depend on physical facilities, plant and equipment. Short-term capacity can be modified by operating these facilities more or less intensively than normal. In labour intensive processes short-term capacity can be changed by laying off or hiring people or by giving overtime to workers. The strategies for changing capacity also depend upon how long the product can be stored as inventory.
Strategi jangka pendek kapasitas adalah sbb : :
    1.   Persediaan / Inventories
Stok barang jadi selama periode slack / sepi untuk memenuhi permintaan selama periode puncak.
    2.   Jatah stock / Backlog
Selama periode puncak, pelanggan diminta untuk menunggu dan pesanan mereka dipenuhi setelah periode demand yang memuncak telah berlalu.
    3.   Pekerja tidak tetap (rekrut atau pecat) / Employment level (hiring or firing)
Mempekerjakan karyawan tambahan selama periode demand puncak dan karyawan PHK setelah penurunan demand.
    4.   pelatihan karyawan / Employee training
Mengembangkan karyawan yang multi-terampil, punya banyak keahlian melalui pelatihan sehingga mereka dapat rotasi pada pekerjaan yang berbeda. karyawan yang multi skill, punya banyak keahlian, sebagai alternatif untuk tetap mempekerjakan karyawan.
    5.   Sub Kontrak / Subcontracting
Selama periode puncak, menyewa kapasitas milik perusahaan lain untuk sementara untuk membuat komponen-komponen atau produk.
    6.   Process design
Perubahan isi pekerjaan dengan mendesain ulang pekerjaan.

2 komentar:

  1. ini bagian yang aku susah menterjemahkan.
    kukira aku mengarang saja, sedikit sedikit . . . .

    BalasHapus
  2. ngarang sih ok, tp mosok hiring or firing menjadi rekrut atau pecat . . . .
    mmang gak nemu istilah lain yo mas ?

    BalasHapus

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .

Kamis, 04 Oktober 2012

10.2. Process of Capacity Planning

10.2. Proses Perencanaan Kapasitas / Process of Capacity Planning
Perencanaan kapasitas berkaitan dengan mendefinisikan kebutuhan kapasitas jangka panjang dan jangka pendek dari suatu perusahaan dan menentukan bagaimana kebutuhan itu akan terpenuhi dengan memuaskan. Keputusan dalam perencanaan kapasitas diambil berdasarkan demand konsumen dan ini digabung dengan sumber daya manusia, material dan keuangan perusahaan.
Kebutuhan kapasitas dapat ditinjau dari dua sudut pandang 
strategi kapasitas jangka panjang dan strategi kapasitas jangka pendek.
    1.   LONG-TERM CAPACITY STRATEGIES
Dalam hal kebutuhan kapasitas dalam jangka panjang, maka akan  lebih sulit untuk menentukan karena demand serta teknologi di masa mendatang tidak dapat dipastikan. Peramalan / forecasting selama lima atau sepuluh tahun ke depan lebih berisiko dan lebih sulit. Bahkan kadang-kadang produk perusahaan saat ini mungkin tidak ada lagi di masa depan. Kebutuhan kapasitas dalam jangka panjang tergantung pada rencana pemasaran, pengembangan produk dan daur hidup produk. 
Perencanaan jangka panjang kapasitas berkaitan dengan cara kita mengakomodasikan perubahan besar yang sangat mempengaruhi keseluruhan produk output dalam jangka panjang pula. 
Tanggung jawab utama manajemen adalah melakukan penilaian terhadap lingkungan pemasaran / marketing environmental dan melaksanakan rencana kapasitas jangka panjang secara sistematis.
Parameter yang mempengaruhi 
keputusan strategi kapasitas dalam jangka panjang.
    1.   Multiple products
Perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk memakai fasilitas yang sama supaya untungnya besar. Pembuatan beberapa produk sekaligus akan mengurangi risiko kegagalan. Memiliki lebih dari satu produk membantu para perencana kapasitas bekerja dengan baik. Karena produk dalam berbagai tahap daur-hidupnya, lebih mudah untuk dijadwalkan supaya mendapatkan utilisasi kapasitas yang maksimal.
    2.   Phasing in capacity
Dalam industri teknologi tinggi, dan industri di mana perkembangan technology  sangat cepat, tingkat ke-usang-an adalah tinggi. Produk harus dibawa ke pasar dengan cepat. Waktu untuk membangun fasilitas akan lama dan tidak ada banyak waktu sedangkan produk harus diperkenalkan ke pasar dengan cepat. Berikut solusinya adalah fase dalam kapasitas secara modular.
Beberapa komitmen dibuat untuk mengumpulkan dana dan para sumberdaya manusia yang diperuntukan bagi fasilitas selama periode 3-5 tahun. 
Ini adalah cara yang efektif untuk memanfaatkan terobosan teknologi.

    3.   Phasing out capacity
Fasilitas produksi yang usang menyebabkan banyak down time bahkan penutupan pabrik. Dampak dari penutupan tidak terbatas hanya pada cost pabrik dan mesin saja namun ada juga dampaknya ke masyarakat. Dengan demikian, pentahapan di sini dilakukan dengan cara humanistik tanpa mempengaruhi masyarakat.
Opsi-opsi pentahapan membuat pengaturan alternatif untuk orang-orang seperti menggeser mereka ke pekerjaan lain atau ke lokasi lain, kompensasi karyawan, dll.
2. SHORT-TERM CAPACITY S TRATEGIES
Para Manajer sering menggunakan perkiraan demand  produk untuk menghitung beban kerja harus ditangani oleh suatu fasilitas dalam jangka waktu yang pendek. Manajer melihat ke depan hingga 12 bulan, untuk mengantisipasi yang kebutuhan output untuk berbagai produk barang dan jasa. Lalu Manajer membandinkan antara kebutuhan dengan kapasitas yang ada dan kemudian mengambil keputusan pada saat diperlukan adjustment terhadap kapasitas.
Untuk jangka waktu pendek sampai satu tahun, kapasitas dasar adalah tetap. Fasilitas utama juga tidak akan berubah. Banyak adjustment dalam jangka pendek dilakukan untuk menaikkan atau menurunkan kapasitas sejauh yang mungkin. Adjustment yang diperlukan tergantung pada proses seperti
 - apakah itu padat modal / capital intensive atau,
 -  padat karya / labour intensif atau,
 - apakah hasil produksi disimpan sebagai persediaan.
Proses padat modal tergantung pada fasilitas fisik, pabrik dan peralatan. Kapasitas jangka pendek dapat disetel dengan mengoperasikan fasilitas ini lebih atau kurang intensif dari biasanya. Dalam proses padat karya jangka pendek kapasitas dapat diubah dengan merumahkan atau mempekerjakan orang atau dengan memberikan lembur untuk pekerja. Strategi untuk mengubah kapasitas juga tergantung pada berapa lama hasil produksi tersebut dapat disimpan sebagai persediaan.
Capital intensive processes depend on physical facilities, plant and equipment. Short-term capacity can be modified by operating these facilities more or less intensively than normal. In labour intensive processes short-term capacity can be changed by laying off or hiring people or by giving overtime to workers. The strategies for changing capacity also depend upon how long the product can be stored as inventory.
Strategi jangka pendek kapasitas adalah sbb : :
    1.   Persediaan / Inventories
Stok barang jadi selama periode slack / sepi untuk memenuhi permintaan selama periode puncak.
    2.   Jatah stock / Backlog
Selama periode puncak, pelanggan diminta untuk menunggu dan pesanan mereka dipenuhi setelah periode demand yang memuncak telah berlalu.
    3.   Pekerja tidak tetap (rekrut atau pecat) / Employment level (hiring or firing)
Mempekerjakan karyawan tambahan selama periode demand puncak dan karyawan PHK setelah penurunan demand.
    4.   pelatihan karyawan / Employee training
Mengembangkan karyawan yang multi-terampil, punya banyak keahlian melalui pelatihan sehingga mereka dapat rotasi pada pekerjaan yang berbeda. karyawan yang multi skill, punya banyak keahlian, sebagai alternatif untuk tetap mempekerjakan karyawan.
    5.   Sub Kontrak / Subcontracting
Selama periode puncak, menyewa kapasitas milik perusahaan lain untuk sementara untuk membuat komponen-komponen atau produk.
    6.   Process design
Perubahan isi pekerjaan dengan mendesain ulang pekerjaan.

2 komentar:

  1. ini bagian yang aku susah menterjemahkan.
    kukira aku mengarang saja, sedikit sedikit . . . .

    BalasHapus
  2. ngarang sih ok, tp mosok hiring or firing menjadi rekrut atau pecat . . . .
    mmang gak nemu istilah lain yo mas ?

    BalasHapus

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .