Agregat planning merupakan perencanaan jangka menengah. Ini adalah proses perencanaan kuantitas dan waktu output selama jangka waktu menengah (3 bulan sampai satu tahun).Oleh karena itu, fluktuasi permintaan harus dipenuhi oleh tenaga kerja dan jadwal persediaan. Perencanaan agregat mencari kombinasi terbaik untuk meminimalkan biaya.Aggregate Planning StrategiesVariabel dari sistem produksi adalah tenaga kerja, bahan dan modal. Dukungan tenaga kerja yang lebih banyak diperlukan untuk menghasilkan volume output yang lebih tinggi. Oleh karena-nya, tenaga kerja dan penggunaan lembur / over time (OT) adalah dua variabel yang relevan. Sedangkan materialdalam hal ini membantu mengatur output. Bagi perusahaan alternatif yang memungkinkan adalah persediaan, back order atau subcontract.Variabel-variabel terkendali ini merupakan strategi murni dimana fluktuasi permintaan dan ketidakpastian dalam kegiatan produksi dapat diakomodasi dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Variasikan size produksi atau tenaga kerja : Output dikendalikan oleh mempekerjakan ataumerumahkan pekerja secara proporsional dengan perubahan permintaan.
2. Variasikan jam kerja : Mempertahankan tenaga kerja yang stabil, namun memungkinkanwaktu idle ketika ada order kendur dan memungkinkan lembur / over time (OT)ketika permintaan memuncak.
3. Variasikan tingkat persediaan / inventory level : fluktuasi permintaan dapat dipenuhi olehsejumlah besar persediaan.
4. Subkontrak : pergeseran ke atas permintaan dari tingkat rendah. Tingkat produksi yangkonstan dapat dipenuhi dengan menggunakan subkontraktor untuk memberikan kapasitasekstra.Aggregate Planning GuidelinesBerikut ini adalah pedoman untuk Aggregate Planning :
1. Menentukan policy perusahaan tentang variabel terkendali yang disebutkan di atas .
2. Gunakan estimasi atau forecast yang baik sebagai dasar untuk perencanaan.
3. Rencanakan dalam satuan kapasitas yang tepat .
4. Mempertahankan tenaga kerja yang secara tetap/stabil.
5. Mempertahankan kontrol atas persediaan.
6. Mempertahankan fleksibilitas untuk merespon perubahan-perubahan.
7. Me-respon permintaan dengan cara yang terkendali.
8. Mengevaluasi planning secara reguler.
Selasa, 02 Oktober 2012
7. AGGREGATE PLANNING
7. AGGREGATE PLANNING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, 02 Oktober 2012
7. AGGREGATE PLANNING
7. AGGREGATE PLANNING
Agregat planning merupakan perencanaan jangka menengah. Ini adalah proses perencanaan kuantitas dan waktu output selama jangka waktu menengah (3 bulan sampai satu tahun).Oleh karena itu, fluktuasi permintaan harus dipenuhi oleh tenaga kerja dan jadwal persediaan. Perencanaan agregat mencari kombinasi terbaik untuk meminimalkan biaya.Aggregate Planning StrategiesVariabel dari sistem produksi adalah tenaga kerja, bahan dan modal. Dukungan tenaga kerja yang lebih banyak diperlukan untuk menghasilkan volume output yang lebih tinggi. Oleh karena-nya, tenaga kerja dan penggunaan lembur / over time (OT) adalah dua variabel yang relevan. Sedangkan materialdalam hal ini membantu mengatur output. Bagi perusahaan alternatif yang memungkinkan adalah persediaan, back order atau subcontract.Variabel-variabel terkendali ini merupakan strategi murni dimana fluktuasi permintaan dan ketidakpastian dalam kegiatan produksi dapat diakomodasi dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Variasikan size produksi atau tenaga kerja : Output dikendalikan oleh mempekerjakan ataumerumahkan pekerja secara proporsional dengan perubahan permintaan.
2. Variasikan jam kerja : Mempertahankan tenaga kerja yang stabil, namun memungkinkanwaktu idle ketika ada order kendur dan memungkinkan lembur / over time (OT)ketika permintaan memuncak.
3. Variasikan tingkat persediaan / inventory level : fluktuasi permintaan dapat dipenuhi olehsejumlah besar persediaan.
4. Subkontrak : pergeseran ke atas permintaan dari tingkat rendah. Tingkat produksi yangkonstan dapat dipenuhi dengan menggunakan subkontraktor untuk memberikan kapasitasekstra.Aggregate Planning GuidelinesBerikut ini adalah pedoman untuk Aggregate Planning :
1. Menentukan policy perusahaan tentang variabel terkendali yang disebutkan di atas .
2. Gunakan estimasi atau forecast yang baik sebagai dasar untuk perencanaan.
3. Rencanakan dalam satuan kapasitas yang tepat .
4. Mempertahankan tenaga kerja yang secara tetap/stabil.
5. Mempertahankan kontrol atas persediaan.
6. Mempertahankan fleksibilitas untuk merespon perubahan-perubahan.
7. Me-respon permintaan dengan cara yang terkendali.
8. Mengevaluasi planning secara reguler.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .