Kamis, 27 September 2012

4.1. Planning Phase of PPC

4.1. Planning Phase of PPC

Membuat Perencanaan Produksi seperti sedang berlatih kecerdasan membuat suatu  antisipasi-antisipasi  untuk menciptakan kondisi yang sedemikian sehingga semua tujuan dan kebutuhan dapat terpenuhi dalam situasi yang serba terbatas. Dalam Perencanaan Produksi kita menentukan urutan-urutan proses produksi, penggunaan mesin, prioritas pengiriman beserta jadwal-nya secara optimal dalam satuan batch/lot produksi yang paling ekonomis.
Ada dua macam perencanaan, prior planning dan active planning yang diterangkan sbb :
1. Prior Planning
Perencanaan pendahuluan atau rencana pra-produksi / Prior Planning. Prior Planning artinya berarti pra-perencanaan produksi atau rencana pra-produksi. Dimana termasuk semua perencanaan-perencanaan pendukung yang dibuat, sebelum membuat active planning.
Modul of Prior Planning atau kalau boleh diterjemahkan sebagai kerangka perencanaan pra produksi adalah sebagai berikut :
    1.   Product development and design.
Adalah proses pengembangan suatu produk baru dengan semua fitur-fiturnya yang penting dengan merangcang produk sesuai untuk penggunaannya yang efektip di lapangan.
Pada tahap desain ini, kita harus memperhatikan beberapa aspek desain seperti, desain untuk penjualan, desain untuk produksi : manufakturing, fabrikasi dll.
    2.   Forecasting
Forecasting adalah perkiraan terhadap permintaan produk di waktu yang akan datang. Perkiraan ini dibuat berdasarkan pada histori data permintaan di waktu lalu. Maka kita harus cermat dalam membuat estimasi.
Berawal dari sales forecast, kapasitas pabrik, tingkat keseluruhan persediaan (bahan), jumlah tenaga kerja manusia maka menejer harus memutuskan berapakah tingkat kapasitas produksi operasional pabrik dalam jangka waktu tertentu. 
    3.   Aggregate planning
Adalah perencanaan menyeluruh, yang bertujuan untuk menemukan product planning yang paling baik untuk jangka waktu tertentu.
    4.   Material Requirement Planning (MRP) / Perencanaan Kebutuhan Bahan.
MRP adalah teknik untuk menentukan kuantitas bahan dan timing-nya bagi sejumlah item yang diperlukan supaya master production schedule/jadual produksi induk bisa terpenuhi.
2. Active Planning
Rencana aktip atau rencana aktivitas produksi / Active Planning. Atau disebut juga rencana aktivitas produksi. Modul dari active planning atau kerangka perencanaan aktivitas produksi adalah sebagai berikut :
    1.   Process Planning & Routing
Adalah perencanaan proses dan routing proses dari produk/bahan. Process Planning & Routing adalah penentuan lengkap dari langkah-langkah teknologi proses yang spesifik beserta urut-urutannya untuk menghasilkan produk dengan kuantitas, kualitas dan biaya/cost yang dikehendaki.
Process Planning & Routing suatu produk itu berpengaruh pada :
   -  metode machinning/fabrikasi-nya,
   -  pemilihan tool dan peralatan/mesin perkakas yang dipakai,
   -  bagaimana proses pembuatan akan mengisi tempat di dalam fasilitas produksi yg tersedia,
Routing secara khusus mengatur work flow / alur kerja di pabrik dan hubungannya dengan pertimbangan tata letak, lokasi sementara untuk raw material dan benda kerja serta material handling system-nya.
    2.   Material Planning
Material Planning adalah adalah suatu perencanaan untuk menentukan volume/kuantiti raw material dan spare part dengan mengoptimalkan adanya komponen biaya lainnya, misalnya ongkos angkut, ongkos bongkat-muat, biaya pemesanan, dan sebagainya.
    3.   Tools Planning
Tools Planning atau perencanaan alat adalah menentukan tools yang diperlukan dalam suatu proses produksi. Adapun dengan pertimbangan pemilihan tools adalah sbb :
   -  spesifikasi proses yaitu panjang pemotongan, kedalaman lubang, surface finishing dsb.
   -  spesifikasi bahan misalnya jenis material, hardness, dimensi benda(Ø/t x p x l), bentuk dsb.
   -  spesifikasi mesin perkakas misalnya speed mesin, feed range, cut range dsb.
    4.   Loading
Loading adalah proses untuk menempatkan pekerjaan untuk beberapa mesin sehingga ada keseimbangan antara beban mesin satu dengan yang lain. Ini relatif tugas yang kompleks, yang dapat dikelola dengan bantuan prosedur heuristik yang efisien.
    5.   Scheduling
Scheduling atau disebut juga penjadwalan adalah pembebanan/loading  serta menentukan kapan dan urutan antrian job akan diselesaikan pada suatu work station. Schedulling memastikan / mem-fix-kan kapan job mulai dikerjakan dan kapan selesainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .

Kamis, 27 September 2012

4.1. Planning Phase of PPC

4.1. Planning Phase of PPC

Membuat Perencanaan Produksi seperti sedang berlatih kecerdasan membuat suatu  antisipasi-antisipasi  untuk menciptakan kondisi yang sedemikian sehingga semua tujuan dan kebutuhan dapat terpenuhi dalam situasi yang serba terbatas. Dalam Perencanaan Produksi kita menentukan urutan-urutan proses produksi, penggunaan mesin, prioritas pengiriman beserta jadwal-nya secara optimal dalam satuan batch/lot produksi yang paling ekonomis.
Ada dua macam perencanaan, prior planning dan active planning yang diterangkan sbb :
1. Prior Planning
Perencanaan pendahuluan atau rencana pra-produksi / Prior Planning. Prior Planning artinya berarti pra-perencanaan produksi atau rencana pra-produksi. Dimana termasuk semua perencanaan-perencanaan pendukung yang dibuat, sebelum membuat active planning.
Modul of Prior Planning atau kalau boleh diterjemahkan sebagai kerangka perencanaan pra produksi adalah sebagai berikut :
    1.   Product development and design.
Adalah proses pengembangan suatu produk baru dengan semua fitur-fiturnya yang penting dengan merangcang produk sesuai untuk penggunaannya yang efektip di lapangan.
Pada tahap desain ini, kita harus memperhatikan beberapa aspek desain seperti, desain untuk penjualan, desain untuk produksi : manufakturing, fabrikasi dll.
    2.   Forecasting
Forecasting adalah perkiraan terhadap permintaan produk di waktu yang akan datang. Perkiraan ini dibuat berdasarkan pada histori data permintaan di waktu lalu. Maka kita harus cermat dalam membuat estimasi.
Berawal dari sales forecast, kapasitas pabrik, tingkat keseluruhan persediaan (bahan), jumlah tenaga kerja manusia maka menejer harus memutuskan berapakah tingkat kapasitas produksi operasional pabrik dalam jangka waktu tertentu. 
    3.   Aggregate planning
Adalah perencanaan menyeluruh, yang bertujuan untuk menemukan product planning yang paling baik untuk jangka waktu tertentu.
    4.   Material Requirement Planning (MRP) / Perencanaan Kebutuhan Bahan.
MRP adalah teknik untuk menentukan kuantitas bahan dan timing-nya bagi sejumlah item yang diperlukan supaya master production schedule/jadual produksi induk bisa terpenuhi.
2. Active Planning
Rencana aktip atau rencana aktivitas produksi / Active Planning. Atau disebut juga rencana aktivitas produksi. Modul dari active planning atau kerangka perencanaan aktivitas produksi adalah sebagai berikut :
    1.   Process Planning & Routing
Adalah perencanaan proses dan routing proses dari produk/bahan. Process Planning & Routing adalah penentuan lengkap dari langkah-langkah teknologi proses yang spesifik beserta urut-urutannya untuk menghasilkan produk dengan kuantitas, kualitas dan biaya/cost yang dikehendaki.
Process Planning & Routing suatu produk itu berpengaruh pada :
   -  metode machinning/fabrikasi-nya,
   -  pemilihan tool dan peralatan/mesin perkakas yang dipakai,
   -  bagaimana proses pembuatan akan mengisi tempat di dalam fasilitas produksi yg tersedia,
Routing secara khusus mengatur work flow / alur kerja di pabrik dan hubungannya dengan pertimbangan tata letak, lokasi sementara untuk raw material dan benda kerja serta material handling system-nya.
    2.   Material Planning
Material Planning adalah adalah suatu perencanaan untuk menentukan volume/kuantiti raw material dan spare part dengan mengoptimalkan adanya komponen biaya lainnya, misalnya ongkos angkut, ongkos bongkat-muat, biaya pemesanan, dan sebagainya.
    3.   Tools Planning
Tools Planning atau perencanaan alat adalah menentukan tools yang diperlukan dalam suatu proses produksi. Adapun dengan pertimbangan pemilihan tools adalah sbb :
   -  spesifikasi proses yaitu panjang pemotongan, kedalaman lubang, surface finishing dsb.
   -  spesifikasi bahan misalnya jenis material, hardness, dimensi benda(Ø/t x p x l), bentuk dsb.
   -  spesifikasi mesin perkakas misalnya speed mesin, feed range, cut range dsb.
    4.   Loading
Loading adalah proses untuk menempatkan pekerjaan untuk beberapa mesin sehingga ada keseimbangan antara beban mesin satu dengan yang lain. Ini relatif tugas yang kompleks, yang dapat dikelola dengan bantuan prosedur heuristik yang efisien.
    5.   Scheduling
Scheduling atau disebut juga penjadwalan adalah pembebanan/loading  serta menentukan kapan dan urutan antrian job akan diselesaikan pada suatu work station. Schedulling memastikan / mem-fix-kan kapan job mulai dikerjakan dan kapan selesainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

'makasih sudah mampir, tolong komentarnya donk . . . .