Jumat, 05 Oktober 2012

12.4. Types of Scheduling

12.4. Types of Scheduling
Jenis penjadwalan dapat dikategorikan sebagai penjadwalan maju dan penjadwalan mundur.
    1.   P
enjadwalan maju / Forward scheduling
Umumnya digunakan pada industri yang menggunakan metode produksi jobshop di mana pelanggan bisa minta ordernya "diperlukan sesegera mungkin (needed as soon as possible).
Forward scheduling bekerja dengan cara :

  • menentukan kapan waktu awal mulai dan kapan selesai dikerjakan dari suatu order yang diprioritaskan masuk, dengan menentukan slot waktu paling awal (paling gasik) yang ada, pada saat tersebut,
  • serta sekalian menentukan kapan benda kerja akan diselesaikan pada workstation tersebut.
  • Oleh karena tiap benda kerja itu tadi harus dikerjakan sedini mungkin (as early as possible), maka selama menempuh routing ke semua work stationsemua benda kerja akan dirampungkan sebelum jatuh tempo-nya.
Metode maju / forward method menuntut persediaan yang cukup, yang artinya inventory persediaan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan di work station juga cost-nya tinggi.
Namun forward method mudah digunakan dan order  dikerjakan dalam waktu tempuh / lead time  lebih singkat, jika dibandingkan dengan backward scheduling.
2. Penjadwalan Mundur / Backward scheduling
Sering digunakan pada industri yang typenya perakitan / assembling dan dengan komitmen di muka untuk mengirimkan produk di tanggal tertentu.
Backward scheduling bekerja dengan cara :

  • menentukan kapan waktu awal mulai dan kapan selesai dikerjakan dari suatu order yang menunggu (outstanding) dengan menempatkan order itu tadi ke slot waktu yang ada.
  • dan menentukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap order hanya selesai pas tanggal jatuh tempo-nya, bukan selesai gasik.
Dengan menggarap order semepet/sedekat mungkin dengan tanggal jatuh tempo, maka Backward scheduling bisa meminimalkan persediaan, oleh karena benda pada routing-nya kerja tidak harus pergi langsung ke work station berikutnya, namun masih bisa nunggu dulu.
Metode penjadwalan maju dan mundur ditunjukkan pada Gambar. 5.7.

Kamis, 04 Oktober 2012

12.3. Scheduling Strategies

12.3. Scheduling Strategies
Strategi penjadwalan bervariasi antara perusahaan satu denga yang lainnya dan berkisar mulai dari 'tidak ada penjadwalan' sampai approach yang sangat canggih.
Strategi-strategi ini dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut :
1. Penjadwalan rinci / Detailed scheduling
Penjadwalan yang rincian yang mendetail untuk pekerjaan khusus dari pelanggan, tidak praktis dalam situasi aktual manufaktur . Perubahan order, break down peralatan, dan kejadian tak terduga lainnya dapat menjadi penyebab rencana menyimpang.
2. Penjadwalan kumulatif / Cumulative scheduling
Penjadwalan Kumulatif terhadap  beban kerja total berguna terutama untuk perencanaan kebutuhan kapasitas jangka panjang . Hal ini mungkin menjadi beban yang berlebihan pada periode berjalan dan di under load di periode selanjutnya. Scheduling ini punya cara-cara untuk mengendalikan pekerjaan.
3. Kumulatif rinci / Cumulative detailed
Kombinasi antara rinci dan kumulatif adalah dua pendekatan masuk akal dan praktis. Jika master jadwal sudah fixed dan mempunyai porsi yang fleksibel.
4. Aturan Prioritas / Priority decision rules
Priority decision rules adalah panduan penjadwalan yang digunakan secara terpisah dan dalam hubungannya dengan salah satu strategi di atas, yaitu, pertama datang pertama dilayani (fist come, fist serve).
Ini berguna dalam mengurangi
persediaan barang dalam proses / Work-In-Process (WIP).

12.2. Inputs to Scheduling

12.2. Masukan untuk Penjadwalan / Inputs to Scheduling
1. Standar kinerja / Performance standards
Berisi tentang informasi mengenai standar kinerja (waktu standar untuk operasi), yang membantu mengetahui kapasitas jam mesin yang diperlukan 
2. Unit di mana loading dan penjadwalan yang harus dikerjakan.
3. K
apasitas Efektif work station.
4. Pola demand dan tingkat fleksibilitas mampu diterima untuk pesanan mendadak.
5. Overlapping operasi.
6.
Individual job schedules.

Jumat, 05 Oktober 2012

12.4. Types of Scheduling

12.4. Types of Scheduling
Jenis penjadwalan dapat dikategorikan sebagai penjadwalan maju dan penjadwalan mundur.
    1.   P
enjadwalan maju / Forward scheduling
Umumnya digunakan pada industri yang menggunakan metode produksi jobshop di mana pelanggan bisa minta ordernya "diperlukan sesegera mungkin (needed as soon as possible).
Forward scheduling bekerja dengan cara :

  • menentukan kapan waktu awal mulai dan kapan selesai dikerjakan dari suatu order yang diprioritaskan masuk, dengan menentukan slot waktu paling awal (paling gasik) yang ada, pada saat tersebut,
  • serta sekalian menentukan kapan benda kerja akan diselesaikan pada workstation tersebut.
  • Oleh karena tiap benda kerja itu tadi harus dikerjakan sedini mungkin (as early as possible), maka selama menempuh routing ke semua work stationsemua benda kerja akan dirampungkan sebelum jatuh tempo-nya.
Metode maju / forward method menuntut persediaan yang cukup, yang artinya inventory persediaan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan di work station juga cost-nya tinggi.
Namun forward method mudah digunakan dan order  dikerjakan dalam waktu tempuh / lead time  lebih singkat, jika dibandingkan dengan backward scheduling.
2. Penjadwalan Mundur / Backward scheduling
Sering digunakan pada industri yang typenya perakitan / assembling dan dengan komitmen di muka untuk mengirimkan produk di tanggal tertentu.
Backward scheduling bekerja dengan cara :

  • menentukan kapan waktu awal mulai dan kapan selesai dikerjakan dari suatu order yang menunggu (outstanding) dengan menempatkan order itu tadi ke slot waktu yang ada.
  • dan menentukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap order hanya selesai pas tanggal jatuh tempo-nya, bukan selesai gasik.
Dengan menggarap order semepet/sedekat mungkin dengan tanggal jatuh tempo, maka Backward scheduling bisa meminimalkan persediaan, oleh karena benda pada routing-nya kerja tidak harus pergi langsung ke work station berikutnya, namun masih bisa nunggu dulu.
Metode penjadwalan maju dan mundur ditunjukkan pada Gambar. 5.7.

Kamis, 04 Oktober 2012

12.3. Scheduling Strategies

12.3. Scheduling Strategies
Strategi penjadwalan bervariasi antara perusahaan satu denga yang lainnya dan berkisar mulai dari 'tidak ada penjadwalan' sampai approach yang sangat canggih.
Strategi-strategi ini dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut :
1. Penjadwalan rinci / Detailed scheduling
Penjadwalan yang rincian yang mendetail untuk pekerjaan khusus dari pelanggan, tidak praktis dalam situasi aktual manufaktur . Perubahan order, break down peralatan, dan kejadian tak terduga lainnya dapat menjadi penyebab rencana menyimpang.
2. Penjadwalan kumulatif / Cumulative scheduling
Penjadwalan Kumulatif terhadap  beban kerja total berguna terutama untuk perencanaan kebutuhan kapasitas jangka panjang . Hal ini mungkin menjadi beban yang berlebihan pada periode berjalan dan di under load di periode selanjutnya. Scheduling ini punya cara-cara untuk mengendalikan pekerjaan.
3. Kumulatif rinci / Cumulative detailed
Kombinasi antara rinci dan kumulatif adalah dua pendekatan masuk akal dan praktis. Jika master jadwal sudah fixed dan mempunyai porsi yang fleksibel.
4. Aturan Prioritas / Priority decision rules
Priority decision rules adalah panduan penjadwalan yang digunakan secara terpisah dan dalam hubungannya dengan salah satu strategi di atas, yaitu, pertama datang pertama dilayani (fist come, fist serve).
Ini berguna dalam mengurangi
persediaan barang dalam proses / Work-In-Process (WIP).

12.2. Inputs to Scheduling

12.2. Masukan untuk Penjadwalan / Inputs to Scheduling
1. Standar kinerja / Performance standards
Berisi tentang informasi mengenai standar kinerja (waktu standar untuk operasi), yang membantu mengetahui kapasitas jam mesin yang diperlukan 
2. Unit di mana loading dan penjadwalan yang harus dikerjakan.
3. K
apasitas Efektif work station.
4. Pola demand dan tingkat fleksibilitas mampu diterima untuk pesanan mendadak.
5. Overlapping operasi.
6.
Individual job schedules.